Kamis, 30 September 2010

Benci


Dia datang perlahan
Dan tanpa aku sadari
Dia hadir diam-diam
Saat aku tengah terlelap
Terbuai dalam indahnya biduk mimpi
Aku terlena...

Dia merasuk tanpa terasa
Menembus kedalam lubang poriku
Hinggap di pembuluh darahku, dan ikut mengalir bersamanya
Ia meresap dalam tiap serat ototku
Memenuhi rongga-rongga dalam tubuhku

Aku tak sadar, ia ada dalam partikel udara di sekitarku
Lalu kuhirup lewat hidungku
Melewati batang tenggorokanku
Bercampur dengan setiap hembus nafasku
Memenuhi rongga paruku

Ia ada dalam diriku
Memenuhi hati dan otakku
Setiap saat aku berkedip, tanpa kusadar ia larut dalam substansi sel-selku
Dan aku mulai merasakannya
Setiap saat kebersamaan
Aku mulai benci...

0 komentar: